peng.kreativitas & keberbakat

Nama          : Ablina pratianingrum
NPM          : 10514081
Kelas          : 1PA15

Seloyang Pizza Special Maria

siang itu terasa panas sekali, Sinar matahari terasa seperti menusuk kulit. Seperti biasa Maria di depan gerbang sekolah sedang menuggu di jemput oleh supirnya yaitu Pak Sarmin. Setelah menggu beberapa menit akhirnya Pak Sarmin datang. Tanpa banyak bicara Maria langsung masuk kedalam mobil.
“duhh pak sarmin lama banget sih jemputnya’’ ujar Maria dengan nada tinggi.
‘’iya maaf non, tidak kaya seperti biasanya tadi macet sekali’’ jawab Pak Sarmin
‘’mangkannya berangkat jemputnya dari tadi dong. pokonya lain kali aku tidak mau nunggu  lama kayak tadi’’ celoteh Maria
Maria adalah anak  manja yang egois. Iya tidak pernah merasakan kesusahan karena iya terlahir dari keluarga yang serba ada dan selalu kecukupan. Kedua orang tuanya seorang pembisnis yang selalu sibuk dengan perkerjaan mereka masing-masing. Sehingga tasya kurang mendapatkan kasih sayang. Dengan lingkungan keluarga yang seperti ini jelas saja Maria memiliki sifat yang seperti itu.
Di sekolahnya Maria memiliki dua orang sahabat yang selalu bersama nya yaitu, Bilqis dan Nasya. Pada hari itu mereka bertiga sedang berada di Mall. Tidak seperti biasanya Maria memilih untuk pergi ke toko buku. Namun siang itu menunjukan jam untuk makan siang.
‘’kalian berdua tidak lapar?’’ Tanya Maria
‘’hmm..belum sih, memangnya kamu sedang mencari buku apasih?’’ jawab Nasya
‘’kalau kalian lapar gapapa duluan saja ke foodcourt nya , aku mau cari bukunya sendiri saja nanti aku susul deh kesana’’ ucap Maria
‘’okedeh Mar kalau kamu maunya kayak gitu kita duluan ke atas deh ya, soalnya aku udah lapar banget sih sebenernya hehehe’’ucap Bilqis sambil cengengesan.
Maria menuju ke deretan buku-buku masakan yang ada di ujung sebelah kiri sana. Dia mencari-cari sambil dia buka dan baca sampai akhirnya dia menemukan satu buku yang berjudul Italian Secret Recipe . menurutnya buku ini pas banget sama apa yang ingin dia buat nanti.
Kemudian Maria menuju kasir dan membayar buku tersebut. Setelah itu dia bergegas menyusul nasya dan bilqis ke foodcout di lantai 5.
Sore sepulangnya dari Mall, Maria langsung menuju dapur dan melihat isi kulkas. Bibi terlihat bingung karna tidak seperti biasanya Maria ke dapur.
‘’non Maria sedang cari apa non? Apa mau bibi masakin sesuatu?’’ Tanya bibi heran
‘’enggak bi, gak usah aku lagi kepingin masak sendiri, aku punya menu special buat hari special mama dan papa nanti, jadi aku mau mencoba  belajar membuatnya dari sekarang’’
Langkah demi langkah cara membuat pizza itu Maria ikuti. Maria sempat merasa kesulitan karena dia memang tidak pernah memasak di dapur. Namun Maria tidak berhenti berusaha, sampai akhirnya dia telah sampai di step menaburkan toping di atas pizza namun dia kelupaan satu hal, dia tidak punya jamur di kulkasnya..
‘’biibiiiiii tolong belikan jamur sekarang juga di supermarket sekarang jugaaaa!!!’’ teriak Maria
‘’iyaaa non maria’’ jawab bibi tergesa gesa
Karna sifatnya yang temperamentalnya Maria tidak betah menunggu kelamaan bibinya yang belum pulang berbelanja jamur. Dan moodnya sudah tidak enak lagi buat melanjutkan nya. Akhirnya Maria meninggalkan dapur sedangkan pizza nya belum jadi.
Esok harinya jam sudah menunjukan pukul 08.00 WIB, namun Maria masih tertidur pulas dikamarnya,padahal seharusnya dia berangkat ke sekolah. Karena merasa bersalah bibi tidak berani membangunkan Maria. Apalagi kedua orang tua maria sedang berada di luar negeri. Dan pembantu dirumah nya tidak ada yang berani mengusik Maria.
Pukul 11.00 WIB Maria keluar kamarnya membawa sebuah list bahan-bahan yang akan di belinya hari ini. Dia menyuruh bibi untuk membelinya ke supermarket dan jam 12.00 tepat bahan-bahan itu sudah semuanya  harus ada di dapur. Bibi pun bergegas ke supermarket untuk membelikan bahan-bahan itu.
Pas jam 12.00 WIB bibi sudah kembali dari supermarket. Maria sudah bersiap-siap memakai celemek dan siap untuk membuat pizza tersebut.
‘’pokonya hari ini harus berhasil! Tidak boleh gagal lagi!’’ Maria Bersemangat
Lebih dari tiga jam maria di dapur dengan adonan-adonan yang dia buat. Namun ada saja kegagalan nya. Mulai dari adonan yang tidak mengembang sampai sampai ada yang gosong ketika di panggang. Maria kepusingan sendiri dan beristirahat sejenak. Tetapi ketika dia melihat kea rah jam sudah pukul 3 sore.
‘’waduhhh waktuya sudah mepet banget nih tinggal sebentar lagi, gimana donggg nih’’ Maria Resah
Tanpa basa basi Maria langsung melanjutkan membuat adonan nya dari awal lagi.
‘’pokonya kali ini harus berhasil, aku pasti bisaaa’’ Maria berkata dalam hati sambil menyemangati dirinya sendiri.
Tepat pukul 7 malam akhirnnya Maria berhasil mengeluarkan satu loyang pizza terakhir dari dalam oven. Maria hanya dapat mengharapkan dari loyang terakhir ini karena semua bahan-bahannya sudah habis terpakai dan waktunya sudah tidak cukup lagi.
Dan taraaaa! Pizza terakhir itu ternyata sukses. Pizzanya matang mengembang dan tidak gosong. Lalu maria menghias pizza tersebut dan merapikan meja makan nya dengan memajang bunga dan lilin-lilin di atas meja.
Setelah meja rapih, maria bergegas untuk mandi dan mengenakan baju terbaiknya untuk malam yang special itu. Setelah semuanya rapih Maria bergegas turun dan menuju meja makan sambil menunggu kedatangan orang tua nya yang akan pulang kerumah pada malam itu.
Maria mulai gelisah karena jam sudah menunjukan jam 8 malam. Lalu maria memutuskan untuk menghubungi orang tuanya yang tak kunjung datang.
‘’hallo papa, papa dimana sih kok belum sampai kerumah? Katanya papa akan sampai dirumah jam setengah 8 kan’’ Tanya Maria.
‘’iya Maria, maafkan papa dan mama yah ternyata kami harus berangkat ke hongkong dan pulang lusa’’ jawab papa di telpon.
Maria kesal dan langsung menutup telpon dari papanya tanpa berkata apapun. Maria menangis karena dia sangat kecewa kepada mama dan papanya karena ternyata Maria berusaha membuatkan pizza spesialnya itu di hari ulang tahun pernikahan orang tua nya.
Maria yang kesal menuju halaman depan rumahnya untuk membuang pizza buatan nya itu. Namun ketika ingin membuang nya Maria melihat seorang ibu-ibu yang sedang mengais sampah dengan anaknya yang kira-kira masih ber umur 4 tahun.
Maria sangat kasihan melihat mereka dan akhirnya pizza nya tidak jadi dia buang tapi dia kasihkan kepada ibu-ibu dan anak nya itu. . didalam hati Maria berkata
‘’Terimakasih ya Tuhan, aku telah di berikan keluarga yang lengkap dan serba kecukupan, mama.. papa maafkan Maria selama ini selalu egois dan tidak menerima kesibukan papah dan mamah . I love you mah pah”

-tamat-

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dan Mengajar Kreatif

Leon Festinger Biography

Pembelajaran Anak Berbakat