KESEHATAN MENTAL (tugas 2)
NAMA : Ablina
Pratia Ningrum
KELAS : 2PA16
NPM : 10514081
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1. ALIRAN
HUMANISTIK
Menurut aliran
humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri.Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu.
mengenai yang baik dan
benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif. Kepribadian
yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
a)
Menjalani hidup seperti
seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
b)
Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada
cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
c)
Jujur; menghindari
kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
d)
Siap menjadi orang yang
tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
e)
Memikul tanggung jawab.
f)
Bekerja keras untuk apa
saja yang ingin dilakukan.
2. PENDAPAT
ALLPORT
Tujuh kriteria dari
Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang sehat:
1)
Perluasan Perasaan Diri
Ketika
diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan
benda.Mula-mula diri berpusat hanya pada individu kemudian diri bertambah luas
meliputi nilai-nilai dan citi-cita yang abstrak.Orang harus menjadi partisipan
yang langsung dan penuh.Allport menamakan hal ini “pertisipasi otentik yang
dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha
manusia”.Orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas.
2)
Hubungan Diri yang
Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport
membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain:
kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.
Orang
yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap
orangtua, anak, partner, teman akrab. Apa yang dihasilkan oleh kapasitas untuk
keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik, syarat
lain bagi kapasitas keintiman adalah suatu perasaan identitas diri yang
berkembang dengan baik.
Perasaan
terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi
dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa.Orang yang sehat
memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan,
ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan cirri kehidupan
manusia.Empati ini timbul melalui “perluasan imajinatif” dan perasaan orang
sendiri terhadap kemanusiaan pada umumnya.
3)
Keamanan Emosional
Kepribadian-kepribadian
yang sehat mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak
mengganggu aktivitas-aktivitas antarpribadi, emosi-emosi diarahkan kembali ke
dalam saluran-saluran yang lebih konstruktif. Akan tetapi orang-orang yang
neurotis menyerah pada emosi apa saja yang dominant pada saat itu, berkali-kali
memperlihatkan kemarahan atau kebencian.
4)
Persepsi Realistis
Orang-orang
yang sehat memandang dunia mereka secara objektif.Sebaliknya, orang-orang yang
neurotis kerapkali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan
keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka
sendiri. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang
lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut suatu prasangka
pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
5)
Keterampilan-keterampilan
dan Tugas-tugas
Keberhasilan
dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan
bakat-bakat tertentu, suatu tingkat kemampuan.Kita harus menggunakan
keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan
menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
6)
Pemahaman Diri
Orang
yang memilii suatu tingkat pemahaman diri (self objectification) yang
tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas
pribadinya yang negatif kepada orang lain. Allport juga mengemukakan bahwa
orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada
orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.
7)
Filsafah Hidup yang
Mempersatukan
Bagi
Allport rupanya mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa
aspirasi-aspirasi dan arah ke masa depan. Allport menekankan bahwa nilai-nilai
(bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat penting bagi perkembangan suatu
filsafat hidup yang mempersatukan.Memiliki nilai-nilai yang kuat, jelas
memisahkan orang yag sehat dari orang yang neurotis. Orang yang neurotis tidak
memiliki nilai-nilai atau hanya memiliki nilai-nilai yang terpecah-pecah dan
bersifat sementara sehingga tidak cukup kuat untuk mengikat atau mempersatukan
semua segi kehidupan.
3.
PENDAPAT
ROGERS
1. Perkembangan Kepribadian “self”
Inti
dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri
untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya
asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman-
pengalaman realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur
,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan
perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan
mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister sepenuhnya.
2. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian
individu
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic
akan kehangatan, penghargaan, nta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan
ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2
yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional
positive regard (tak bersyarat).
Pribadi yang berfungsi sepeuhnya
adalah pribadi yang mengalami pengharagaan a Karena ini penting, dihargai,
diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan
menerima dengan penuh kepercayaan.
3.
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
1)
orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah
beradaptasi, Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat
seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi
2)
manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas
pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar
dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan
kelembutan mereka
3)
manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya
pada cenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial.
Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri
ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum
4) manusia masa
depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan
yang hamonis dengan orang lain.
5)
manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih
utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara
sadar ataupun yang tidak.
6)
manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada
kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan
pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan
mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang
secara tidak asuk akal melawan orang lain; serta akan merasa agresi, tetapi
akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .
4. PENDAPAT MASLOW
a)
Hirearki
Kebutuhan Maslow
·
Kebutuhan Fisiologis, ini adalah kebutuhan biologis.Mereka terdiri
dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka
adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan,
fisiologis yang akan datang pertama dalam
pencarian seseorang untuk kepuasan.
·
Kebutuhan
Keamanan, Ketika semua kebutuhan fisiologis puas
dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat
menjadi aktif.Orang dewasa memiliki
sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau
periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas).Anak-anak
sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
·
Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan, Ketika
kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya
kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul.Maslow menyatakan
bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan.Ini melibatkan kedua dan menerima
cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
·
Kebutuhan Esteem, kebutuhan
untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan
untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan
untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari
orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan
berharga sebagai orang di dunia.Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa
rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
·
Kebutuhan Aktualisasi Diri, Ketika
semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka kebutuhan untuk aktualisasi diri
diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk
menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.”
b) Kepribadian yang Sehat Menurut Maslow
Abraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya.Individu yang sehat adalah individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan diri secara optimal.Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka.Syarat untuk dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah memenuhi hierarki kebutuhan yang diatas.
Abraham Maslow mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya.Individu yang sehat adalah individu yang dapat mengaktualisasikan diri dengan baik dan imbang, yang artinya mengaktualisasikan diri secara optimal.Mereka dapat kebutuhan untuk memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki dan mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka.Syarat untuk dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya adalah memenuhi hierarki kebutuhan yang diatas.
c) Perbedaan Metaneeds dengan Defisiensi Needs Meta Needs:
Meta needs (meta kebutuhan) merupakan
keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri
bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah
tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain,
keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya
khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk
memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama
seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs, suatu kekurangan
kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan yang
timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang
lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan,
memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs
adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya
penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang
sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang
kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini
dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah,
atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
d) Ciri-Ciri Kepribadian Sehat
1. Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
2. Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
3. Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
4. Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
5. Mempunyai kebutuhan akan privasi.
6. Memiliki kemandirian.
7. Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
8. Mengalami pengalaman-pegalaman puncak.
9. Memiliki keterikatan sosial.
10.Memiliki hubungan interpersonal yang kuat.
11.Memiliki sikap yang demokratis
12.Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan.
13.Memiliki rasa humor yang filosofis.
14.Mempunyai kreativitas
15. Tidak memilik enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
1. Mempunyai persepsi akan kenyataan yang lebih efisien
2. Menerima dirinya sendiri, orang lain dan alam.
3. Memiliki spontanitas, kesederhanaan dan kealamian
4. Dalam kehidupannya mereka melakukan pendekatan yang berfokus pada masalah.
5. Mempunyai kebutuhan akan privasi.
6. Memiliki kemandirian.
7. Melakukan penghargaan dengan cara yang selalu baru.
8. Mengalami pengalaman-pegalaman puncak.
9. Memiliki keterikatan sosial.
10.Memiliki hubungan interpersonal yang kuat.
11.Memiliki sikap yang demokratis
12.Mempunyai kemampuan untuk membedakan antara cara dan tujuan.
13.Memiliki rasa humor yang filosofis.
14.Mempunyai kreativitas
15. Tidak memilik enkulturasi yang diharuskan oleh kultur.
5. PENDAPAT FROMM
a) Pengertian Dasar Teori Dari
Fromm
Teori Erich fromm adalah teori yang
menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada
penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika masyarakat tertentu telah
membentuk para anggotanya sehingga karakter tiap anggota tersebut sesuai dengan
hasil yang ada pada masyarakat.Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam
dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana
mencitai atau bagaimana menemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya
dengan masyarakat yang otoriter .
Karna manusia adalah mahluk yang
memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai ,
perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga
apabila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan
tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental
menurut Eric fromm.
Menurut Fromm arti kebutuhan sesuai
dengan eksistensinya sebagai manusia terbagai dua, yaitu kebutuhan
kebebasan dan keterikatan dan kebutuhan untuk memahami dan
beraktivitas.
1. Kebutuhan kebebasan dan keterikatan
·
Keterhubungan (relatedness),
Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari
dirinya sendiri.
·
Keberasalan (rootedness), Kebutuhan
untuk memiliki ikatan-ikatan yang membuatnya merasa nyaman di dunia.
·
Menjadi pencipta (transcendency), Manusia
membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dikuasai
alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi
pencipta.
·
Kesatuan (unity), Kebutuhan
untuk mengatasi eksistensi keterpisahan antara hakekat binatang dan non
binatang dalam diri individu.
·
Identitas (identity), Kebutuhan
untuk menjadi “aku” kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri sebagai
sesuatu yang terpisah.
2. Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas
·
Kerangka orientasi (frame of
orientation)
Orang membutuhkan peta hidup
mengenai dunia sosial dan dunia yang dialaminya. Kerangka orientasi adalah
seperangkat keyakinan mengenai eksistensi hidup, perjalanan hidup-tingkah laku
bagaimana yang harus dikerjakan, yang mutlak dibutuhkan untuk memperoleh
kesehatan jiwa.
·
Kerangka kesetiaan (frame of
devotion)
Kebutuhan untuk memiliki tujuan
hidup yang mutlak. Kerangka pengabdian adalah peta yang mengarahkan pencarian
makna hidup, menjadi dasar dari nilai-nilai dan titik puncak dari semua
perjuangan.
·
Keterangsangan-stimulasi (excitation-stimulation)
Kebutuhan untuk melatih sistem
syaraf, untuk memanfaatkan kemampuan otak.
·
Keefektivan (efectivity)
Kebutuhan untuk menyadari
eksistensi diri melawan perasaan tidak mampu dan melatih kompetensi.
b) Kepribadian
yang sehat menurut Fromm
Kepribadian
sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat
merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan
seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat
kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam
bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.
Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.
Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.
c)
Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Menurut
Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mampu
mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat.
2. Mampu
mencintai dan dicintai.
3.
Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi
kepercayaan itu,
4.
Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa
syarat.
5.
Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat
tanpa merusaknya.
6.
Memiliki watak sosial yang produktif.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryabrata, S.psikologi kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.
Jess, J. And Gregory,J.F.teori kepribadian. Jakarta: salemba humanika, 2009.
Hall S, C & Lindzey G. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius: Yogyakarta.
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: KANISUS
Frank
G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Penerjemah
Drs. A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 1994)
Suryabrata,
S. (2003). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Comments
Post a Comment