Manusia Dan Keindahan
Nama :
Ablina Pratianingrum
Kelas :
1PA15
NPM : 10514081
Mata Kuliah :
Ilmu Budaya Dasar
Pertemuan
ke-5
5.1. K E I N D A H
A N
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan
yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan
kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun
kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak
indah. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan
alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan
sebaginya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tank yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal,
artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode,
kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan itu?
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan
sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu barn
dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Menurut The Liang Gie
dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa
Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa
Perancis–”beau”, sedang Italia dan spanyol “belld’ berasal dari kata latin
“bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai
bentuk’ pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis
“bellum. Menurut cakupannya orang hams membedakan antara keindahan sebagai
suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk
perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty
(keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan
filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan raja. Disamping
itu-terdapat pula perbedaan menunit luasnya pengertian, yakni:
A)
Keindahan dalam arti yang luas
B)
Keindahan dalam arti estetis mumi
C)
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti
estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan (
misalnya pada karya pahat dan arsitektur.) dan hamlonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi:
A)
Keindahan Seni
B)
Keindahan Alam
C)
Keindahan Moral
D)
Keindahan Intelektual
Keindahan dalam arti estetis mumi menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang
keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut
benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dan
bentuk dan warna. keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita
yang paling sering
disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan
(symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Ada pula yang
berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang
selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan Si pengamat.
Filsuf dewasa ini
merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara
pencerapan-pencerapan inderawi kits (beaty is unity of formal relations of our
sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan pengertian keindahan dengan ide
kesenangan (pleasure), yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap
penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos
(1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana
dilihat.
N I L A I E S T
E T I K
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan
bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti hal
nya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik.
Masalahnya sekarang ialah : apakah nilai estetik itu.? dalam
bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda
abstrak yang berarti kebethargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam
dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value
yang lebih terinci lagi sebagai berikut :
“The believed capacity of any object to satisfy a human desire.
The quality of any abject which causes it to be on interest to an individual or
a group”. ( kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk me imuaskan
suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat
seseorang atau sesuatu golongan).
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,
Tetapi penggolongan yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik
adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal
lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai
alat atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa,
diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah
sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun
demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin
disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai
intrinsik .
5.2. R E N U N G A N
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam
memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori
psikologik.
(a). TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil
dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya
seni.
Tokoh
teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce
(1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris
“aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Seorang tokoh
lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa
kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang
seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan
pelbagai gerak, garis, wama, suar dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata
mernindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
(b). TEORI METAFISIK
Teori
seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik
filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory).
(c). TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori
metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan
konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak
memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam
abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam
pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya
berdasaikan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman.
Suatu
teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh
Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut
Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play
impulse) yang ada dalam diri seseorang. Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan
dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang
memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
5.3 K E S E R A S I A N
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbangan .
Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams
dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian. bawah. Atau disesuaikan dengan
kulitnya. Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan.
Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa
keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat
pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity).
Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara
pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among
our sence-perception). Pendapat lain menganggap pengalaman estetik suatu
keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan.
source:
Comments
Post a Comment